Ngga
nyangka setelah kurang lebih 2 tahun diperkenalkan 3G di Indonesia
sekarang sudah muncul evolusi dari 3G yang dikenal dengan nama HSDPA
atau 3,5G. Sebenernya apa sih HSDPA itu?, HSDPA atau High Speed Downlink
Packet Access merupakan teknologi yang berjalan pada platform 3G pada
channel baru yang disebut High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH).
Dengan HDSPA, kecepatan downlink secara teori dapat mencapai 3,6 Mbps
bandingkan dengan 3G yang ‘hanya’ mencapai 384 Kbps. Karena masih
berjalan pada platform 3G namun dengan kecepatan melampaui kecepatan 3G
standar maka teknologi ini disebut juga sebagai 3,5G. Sebenernya
perkembangan teknologi HSDPA pada 3G hampir mirip dengan perkembangan
teknologi EDGE atau Enhanced GPRS (EGPRS) pada GPRS. Perlu diketahui,
EDGE memiliki kecepatan downlink mencapai 236 Kbps, cukup cepat jika
dibandingkan dengan GPRS standar yang memiliki kecepatan sekitar 50
Kbps. Karena hal tersebut pula teknologi EDGE atau EGPRS juga dikenal
dengan nama teknologi 2,75G.
Setelah
lebih dari 1 tahun peluncuran layanan 3G komersil di Indonesia oleh
beberapa operator seluler tanah air, ternyata layanan ini belum maksimal
pemanfaatannya. Belum banyak masyarakat indonesia yang ‘mencicipi’
berbagai layanan 3G yang tersedia seperti video call, download content,
high speed internet access, dll. Dari sedikit pengguna layanan 3G
sebagian besar merupakan orang yang paham teknologi, saya yakin bahwa
seseorang yang pernah menggunakan layanan 3G, orang tersebut merupakan
pengguna internet aktif. Namun, belum banyaknya pengguna layanan 3G,
bukan berarti layanan tersebut tidak berhasil di Indonesia, masih butuh
waktu untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat terhadap teknologi 3G
ini. Tentunya untuk meningkatkan penggunaan 3G di masyarakat, saya rasa
operator sebagai penyedia layanan 3G perlu meningkatkan content mereka
dan juga yang cukup penting adalah menyesuaikan tarif layanan 3G
sehingga cukup mudah dijangkau semua kalangan masyarakat terutama
masyarakat umum.
Investasi
3G oleh operator seluler merupakan investasi yang cukup mahal, konon
untuk mendapatkan alokasi frekuensi 3G di Indonesia, operator harus
merogoh koceknya sekitar ratusan miliar rupiah, belum lagi infrastruktur
yang harus dibangun untuk jaringan 3G tersebut. Teknologi HSDPA yang
masih saudara dengan 3G bejalan pada jaringan 3G sehingga tidak perlu
lagi mengeluarkan dana yang besar untuk mengimplementasikan teknologi
tersebut, itulah mengapa operator seluler juga mendukung teknologi HSDPA
begitu teknologi ini diperkenalkan dan tidak lama setelah layanan 3G
berjalan. HSDPA menawarkan layanan dengan kecepatan cukup tinggi, ibarat
jalan tol, akses internet serasa tidak memiliki hambatan apapun. Dengan
kecepatan mencapai 3,5 Kbps bahkan bisa ditingkatkan menjadi puluhan
Kbps, kita dapat mengakses berbagai informasi diseluruh dunia melalui
internet dan semakin membuat flat dunia kita. Sekarang tinggal
manusianya sebagai pengguna teknologi 3G atau HSDPA apakah akan
menggunakan teknologi tersebut untuk kemaslahatan atau untuk kehancuran
umat manusia.
Sedikit
informasi tambahan, sekarang teknologi 4G juga mulai diperkenalkan di
seluruh dunia, teknologi tesebut juga masih dalam pengembangan oleh para
ahli ICT di seluruh dunia. Teknologi 4G kabarnya menggunakan teknologi
WiMax dan kecepatannya dapat mencapai gigabyte per second, hmmm… sudah
bisa apa aja ya dengan teknologi 4G tersebut. Selamat datang di dunia
tanpa batas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar